.

Selasa, 17 September 2013

HALF PAST NAGA

Bagian 1 : Ekspedisi Dimulai.

 

                Berawal di abad pertengahan di tahun 480 M, di mana dunia terbagi menjadi empat wilayah besar yaitu Temuroth, Seladist, bartovia, dan Uteron. Dalam empat wilayah ini ras manusia hanya mengusai Bartovia dan Seladist sedangkan siasnya di kuasai oleh ras Naga, sering terjadi perebutan wilayah antara kedua ras ini, dan seiring berjalanya waktu setelah penantian bertahun-tahun bangsa manusia berencana meluncurkan seraangan besar-besarn ke seluruh wilayah Temuroth dan Uteron dengan maksud untuk memeprluas wilayah dan menekan pergerakan bangsa Naga.

                Matahari pagi mulai terbit di langit Seladist tepatnya markas besar Seladist tempat berkumpulnya pasukan utama penyerangan Temuroth, para pasukan memulai aktivitas pagi mereka, terlihat di sudut lapangan latihan tiga orang pemuda yang bergabung dalam pasukan utama ini mereka adalah Felo, Yuga, dan Diar. Mereka sedang latihan smbari bercanda.
                “Kau tau Felo? Aku barusaja mengasah pedangku ini, dan hasilnya aku bisa menebang pohon pisang dengan diameter 10 cm dengan sekali tebasan, hahaha..” kata Yuga dengan pede nya.
                “hah? Apa hebatnya coba? Cuma pohon pisang mah gampang” balas Felo dengan wajah datar, sedangkan Diar hanya tertawa kecil mendengan ocehan mereka.
                Beberapa saat kemudain sesorang memanggil mereka untuk berkumpul, mereka akan membahas rencana penyerangan yang akan dilakukan tiga hari mendatang, dan jendaral pun menjelaskan pembagian team yang ada
                “Felo, Yuga, dan Diar kalian masuk ke dalam team D, bersama pasukan D kalian harus menghancurkan tempat lingkaran sihir bangsa Naga, cukup hancurkan ke empat tiang maka lingkaran sihir bangsa Naga akan hilang dan mereka kehilangan sebagian kekuatan. Selaanjutnya, Ken dan Ana kalian masuk team A, bersama teaam A kalian menyerang pusat kekuatan bangsa Naga, kalian akan menyerang setelah team D berhasil menghancurkan lingkaran sihir mereka, selanjutnya team C dan B kalian tahu apa yang harus kalian kerjakan”. Begitulah penjelasan jendaral dalam pembagian tugas.
                Tiga hari telah berlalu, hari yang di nanti ahirnya tiba, hari dimana  bangsa manusia menyerang besar-besaran pusat bangsa Naga di Temuroth.
                “Yosh, ahirnya hari ini tiba juga, tapi kenapa tugas kita cuman... menghancurkan tiang? Gak keren sama sekali?” oceh Yuga dengan nada kecewa.
                “sudahalah, syukuri saja daripada tidak dapet tugas sama sekali? Gmn coba? Ntar nangis? Galau? gak bisa tidur? Pengen pulang? Hahaha..” balas Diar dengan sedikit bercanda.
                “Udah, jalanin aja, walaupun cuman menghancurkan tiang, tapi kita harus menyelesaikanya dengan keren, iya kan Partner?” bujuk Felo dengan nada sedikit sok keren.
                “Okeeh” jawab Yuga dan Diar dengan semangat.
beberapa saat kemudian Felo berkata
                “Aku sudah menunggu lama untuk bisa mengatakan ini, Sekaranglah saatnya kita bilang...”
                “Misshon Kaishi” jawab mereka bertiga dengan nada semangat, dan dari kejauhan terdengar suara kecil dari salah seorang prajurit
                “itu ada apa sih? Brisik banget..”

Bagian 2 : Lingkar Sihir Itu Memiliki Warna yang Berbeda


                Tak lama kemudian Jendral memerntahkan pasukan untuk memulai ekspedisi semua team menuju posisi mereka, dan di team D terlihat Felo dan yang lainya mengendarai kuda menuju pusat lingkar sihir ras Naga di bagian Temuroth.
                “Felo, Yuga, Diar, dan Rika kalian yang akan menghancurkan tiang-tiang sihir itu, pastikan tiang sihir itu hancur dalam sekali serang, karena yang kudengar tiang itu tidak terlalu keras jadi aku yakin kalian bisa melakukan itu, aku dan yang lainya akan membuka jalan untuk kalian, dan 6 orang di belakang kalian akan ku tugaskan untuk melindungi kalian sampai di lingkaran sihir.” Kata kapten team D membagi tugas sembrai mengendarai kuda-nya.
                Setelah berkendara sehrian  mereka belum juga sampai di tempat tujuan, dan merekapun memutuskan untuk ber istirahat semalam berhubung hari sudah mulai gelap.
“Rika, kamu kenapa? Takut ya?” tanya Diar sewaktu ber istirahat.
“entahlah, perasaanku mengatakan akan ada hal mengerikan yang akan terjadi” jawab Rika
“sudahlah itu hanya perasaanmu saja, mungkin kamu perlu istirahat” kata Dira dengan sedikit senyum dengan maksud mencoba menghibur rika.
                “Jangan hawatir Rika, kita pasti akan pulang bersama, dan di smbut oleh warga Seladist, aku yakin itu.” Hibur Yuga.
                “em, aku juga berharap begitu, dan semoga saja begitu” balas rika dengan senyum kecil.
                “Besok kita akan kembali berangkat setelah fajar tiba, jadi kalian cobalah untuk istirahat, apapun itu, besok pasti akan menjadi hari yang melelahkan.” Kata felo mencoba menasehati.
                Setelah Felo menyuruh mereka untuk tidur ahirnya pun mereka menuju tempat tidur masing-masing, dan hanya Yuga yang masih bingung mau tidur dimana, tetapi ahirnya dia pun tahu apa yang harus ia lakukan.
                Pagi pun tiba, pasukan bersiap melnjutkan perjalanan dan setelah tigapuluh menit, perjalanan pun dilanjutkan, tak lama kemudian mereka sampai di wilayah Lingkar Sihir berada, aneh sekali, tidak ada satupun Naga yang menjaga tempat itu merekapun leluasa untuk menyerang Lingkar sihir yang berada di tengah tanah lapang itu, namun tiba-tiba terjadi gempa dan dari langit berjatuhan bola api dari Naga yang bterebangan, tak di duga seekor Naga datang dari bawah tanah tepat di bawah Rika berada, jelas Rika tidak ter selamatkan lagi.
                “Hah? Rika, Rikaaaa....” Teriak Diar melihat temanya terbunuh akibat serngan Naga itu.
                “Felo, Kadal itu, baru saja membunuh Rika.” Kata Yuga pada Felo
                “Aku tahu itu, dan sekarang aku yang akan membunuhnya” kata Felo dengan waajah penuh kesal dan amarah campur aduk.
                “Felo hentikan, fokuslah pada tugas mu, kita sudah kehilngan cukup banyak pasukan gara-gara serangan dari langit, dan misi ini jangan sampai gagal, jangan sampai pasukan yang gugur terbunuh sia-sia, jika bukan kalian bertiga siapa lagi yang akan menghancurkan tiang itu dan membuat mereka lebih lemah, jadi ku mohon, lakukan tugasmu sekarang.!”  Kata kapten team D membujuk Felo.
                “Benar kata kapten, kita harus segera menghancurkan Lingkar Sihir itu, karena pasukan team A sudah menunggu,” tambah Dira memotivasi Felo
                “Felo... Bukankah kita sudah berjanji akan menyelasikan misi ini dengan Keren? Karena itu jangan kau ingkari janjimu dengan terbunuh dsini, dan bukankah kita juga sudah berjanji akan kembali bersama?” kata Yuga dengan penuh percaya diri
                “... iya, kalian benar, Yosh! Yuga, Diar, ini saatnya kita bilang”
                “MISSHON KAISHI..!”
                Setelah mereka mendapatkan semngat mereka kembali, mereka mencoba mendekati Lingkar Sihir, kesulitan, kwalahan, yah, itulah yang mereka rasakan akibat hujan api serangan Naga dari langit.
                “Felo awas! Ada bola api besar menuju ke arahmu” teriak Yuga memberi peringatan
                Bola api besar itu pun jatuh di belakang mereka dan membuat mereka ter pental dan masuk ke dalam Lingkar sihir, dan kekuatan Lingkar Sihir itu masuk ke dalam tubuh mereka bertiga, karena kekuatan itu masuk ke dalam tubuh mereka bertiga, Lingkar sihir itu pun menghilang dan membuat para Naga menjadi lebih lemah. Cahaya putih di sekaliling lingkaran sihir kaluar menjulang ke angkasa selama beberapa menit dan selama itulah seluruh Naga kehilangan kendali atas diri mereka dan disisi lain pada saat Naga kehilangan kendali team A yang sudah siap menyerang pun memulai aksi mereka.
                Pasukan Naga di seluruh Temuroth pun melarikan diri ke Uteron dan sebagian wilayah Temuroth berhasil di kuasai oleh bangsa manusia, namun ketiga anak yang masuk ke dalam Lingkar Sihir kini telah kembali dan dengan bentuk yang berbeda, ternyata ketiga anak itu telah menyerap seluruh kekuatan sihir yang ada di Lingkar Sihir Naga Temuroth dimana lingkar sihir itu memiliki tiga kekuatan Naga lgendaris yaitu Eldra, Lanios, dan Electra dan kekuatan ketiga naga itu dimiliki oleh Felo, Yuga dan Diar.
                “Apa.. apa yang terjadi? Ada apa ini?” kata Felo setngah sadar.
                “kalian berdua, lihat tubuhmu” kata Yuga, tercengang melihat pergantian wujud mereka.
Mereka bertiga sudah menjadi setengah Naga, tubuh setengah naga ini terbentuk karena mereka meiliki dasar tubuh manusia dan di tambah dengan kekuatan Naga yang berasal dari Lingkaran Sihir itu, pergantian wujud yang mereka alami ahirnya di ketahui oleh kedua bangsa Manusia dan Naga, seluruh Naga di Temuroth lebih memilih untuk tunduk pada mereka bertiga karena para Naga itu beranggapan mereka adalah jelmaan dari ketiga Naga legendaris itu. Dari pihak manusia, mereka juga tidak tinggal diam, mereka justru berfikir ini akn menjadi ancaman bagi bangsa manusia maka atasan tertinggi bangsa manusia lebih memilih untuk mengeliminasi mereka bersama para Naga yang lainya. Karena inilah mereka harus memiih jalan mereka sendiri mereka tidak bisa bersama para Naga yang pernah menghancurkan kampung halaman mereka, tetapi bangsa manusia sudah tidak menerima kehadiran mereka.

Bagian 3 : Apa yang Harus Aku Lakukan


                “Felo apa yang harus kita lakukan? Kita gak mungkin kembali dengan keadaan seperti ini” kata Diar mengeluh
                Tak lama kemudian teredengar suara yang semula lirih semakin membesar
                “Tuan Eldra.. “
                “Tuan Lanios.. “
                “Putri Electra.. “
                Suara-suara itu mereka dengar berulang kali dan semakin jelas, tak disangka ternyata sebagian Naga berkupmpul memanggil mereka, dan salah seorang setngah naga beranama  Alza uncul dan menjelas apa yang sebenarnya terjadi.
                “jadi jika kita ingin kembali ke wujud asli kita harus bisa mendapatkan senjata pusaka yang berda di negri Manusia?” kata Felo memastikan
                “jika memang kau tau sejak awal kenapa kau tidak melakukan semua itu? Mulai dari mendapatkan senjata pusaka dan menyegel kekuaan ini di lingkar Sihir Ueteron?” tanya Yuga meminta penjelasan.
                “Aku hanya tidak ingin mengganggu penduduk Seldaist maupun Bartovia, lagipula kekuatan yang ku miliki tidak sebesar yang kalian miliki” jawab Alza.
                “aku punya ide, aku tahu bagaimana caranya agar kita dapat mendapatkan senjata pusaka itu tanpa harus mengganggu warha manusia” kata Yuga.
                “ah? Apa itu?” taya Felo penasaran
                “kita harus membuat serangan pasukan brikutnya yang menyerang wilayah Naga menjadi kalah, dengan begitu mereka terpaksa mengeluarkan pasukan Elit yang memakai senjata Pusaka, pada saat mereka mengeluarkan senjata pusaka kita harus bisa merebutnya.” Jelas Yuga.
                “Ga ada salahnya di coba” kata Diar dengan sedikit senyum seperti biasanya.
                “kalau begitu partner, saatnya kita bilang... ” Felo memberi aba-aba untuk menyemangati
                “MISSHON KAISHI..!”
                 Felo dengan kekuatan elemen api dari Eldra, Yuga dengan kekuatan elemen es Lanios, dan Diar dengan kekuatan elemen petir dari Electra mereka menjalankan misi mereka, dan mereka pun terbang menuju titik penyerangan brikutnya, mereka memberitahu seluruh naga yang mengikuti perintahnya untuk menghadang pasuka manusia di tempat yang telah ditentukan. Setelah beberapa hari pasukan manusia datang dan tidak ada satupun dari mereka yang berhasil menembus pertahanan yang ada walaupun para Naga sudah lebih lemah dari sebelumnya, setelah serngan terahir manusia mulai hawatir dan benar-benar curiga bahwa Felo dan yang lainya memang serius membela para Naga, tak lama kemudian Alza melaporkan pada Felo bahwa bangsa manusia sudah menyiapkan pasukan Elit untuk menyerang sisa Naga Temuroth.
                “Ahirnya mereka mengeluarkan senjata itu juga” kata Yuga dengan gembira.
                Keesokan harinya pasukan elit tiba, dan kali ini mereka bertiga harus terlibat dalam pertarungan ini, pasukan elit terkejut melihat  Felo dan yang lainya berada di pihak Naga. Pasukan elit jarang terlibat dalam pertempuran jadi mereka belum mengetahui informasi sebenarnya tentang Felo, Yuga, dan Diar.
                “Penghianat...! mereka tidak bisa di maafkan, segera habisi mereka dan kita kuasai wilayah Temuroth” kata pemipin pasukan elit dengan penuh amarah.
                “Alza kaburkan penglihatan mereka dengan nafa api para Naga, dankau suruh beberapa Naga untuk mengalihkan perhatian mereka, di saat mereka lengah aku akan mengabil senjata mereka, aku juga akan mengambilkan satu untukmu.” Kata Felo memberi perintah
                “Kau tidak perlu melakukan smua itu Felo, aku senang bisa membantumu, lagipula aku suka dengan tubuh ini” Alza menolak tawaran Felo.
                “terserahlah.. sebaiknya kita cepat slesaikan ini” Felo tidak mau menunggu lama.
                Pasukan Elit terpecah dan senjata pusaka berhasil di rebut, senjata itu terdiri tiga pedang dan 2 Crossbow masing-masing dari mereka ber tiga mendapat satu dari total lima unit yang di bawa, Felo dan Yuga mendapat pedang sedaangkan Diar mendapat Crossbow, namun keberhasilan harus dibayar dengan hilangnya duapuluh persen Naga yang mendukung tindakan mereka.
                “Ahirnya kita mendapatkan senjata pusaka ini, sekarang kita hanya perlu membawanya ke Lingkar Sihir yang berada di Uteron, dan kita akn melakukanya besok, malam ini kita ber isitirahat dulu disini” kata Felo
                “Diluar dugaanku mereka itu kuat sekali” Yuga mengeluh.
                “hahaha.. sudahlah, kenyatanya tidak apa-apa kok” Diar menghibur
                “tetap saja banyak Naga yang tewas gara-gara mereka” Yuga kembali mengeluh
                “crewet..!, udah tidur sono, brisik tau” Felo marah, gara-gara Yuga banyak omong.

Bagian 4 : Apakah Kau Melihat Matahari Senja


                “Felo... Felo... Felo.. “ suara asing terdengar memanggil Felo
                “Siapa itu? Siapa yang memaanggilku?” Felo bingung
                “Aku.. Aku Eldra, “ suaraa asing memperkenalkan dirinya
                “Eldra? Ini dimana?” Felo masih bingung
                “Kau ada di dalam mimpimu, aku masuk ke dalam mimpimu, karena ada yang harus ku ceritakan kepadamu, menegenai masalah yang sedang kau hadapi” sekilas kata Eldra
                “Apa? Apa yang harus ku ketahui?” Felo bertanya-tanya
                “Sebenarnya ratusan tahun lalu, Naga dan manusia hidup berdampingan dengan damai, tetapi setelah Shilentrine datang dan berusaha mengusai seluruh ras Naga semua Naga menjadi di luar kendaliku dan enyerang manusia, dan kemudian ia menyegelku di dalam Lingkar Sihir yang telah kalian hancurkan itu.” Eldra menjelaskan.
                “Siapa itu Shilentrine dan apa yang harus aku lakukan untuk menghentikanya?” Felo bertanya kembali.
                “Shilentrine adalah penyihir gelap yang berasal dari Benua Tersembunyi, benuanya gak penting yang jelas kalian harus menghentikanya, agar Naga dan Manusia bisa hidup bersama kembali. Jadi sebelum kalian menyegel kekuatanku, gunakanlah untuk mnghentikan Shilentrine dan berikan keuatanku pada senjata kalian” jelas Eldra
                Hari pun berganti, Felo dan yang lainya terbangun dari tidur, di saat itu pula ia memanggil rekanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
                “jadi semua ini ulah Shilntrine? Kita harus segera menghentikan dia sebelum menambah kekacauan di wilayah kita” Yuga berkata dengan penuh amarah.
                Tanpa berfikir panjang mereka berempat, Felo, Yuga, Diar, Alza, dan Naga-naga yang lain mulai terbang dan berangkat ke wilayah Uteron, sembari menuju tempat tujuan mereka membagi tugas, mereka menyuruh Naga-naga yang lain untuk membantu manusia menyerang wilayah uteron guna mengalihakn perhatian Naga-naga yang di kendalikan oleh Shilentrine dan agar mereka ber empat leluasa mengalahkan Shilentrine.
                “Sepertinya itu adalah Lingkar Sihir di wilayah Uteron ini” Yuga melihatnya.
                “Sudah dekat, tapi, itu berada di perbukitan yang tinggi, kelihatnya kita bisa melihat ke berbagi arah jika berada di situ” Diar menambahkan.
                “Pantas saja Shilentrine memilih tempat itu, agar ia dapat mengawasi seluruh Naga dengan mudah” Yuga kembali menambahakan.
                “Menjauhlah kalian dari tempat ini...!” Suara tak terduga tiba-tiba terdengar dengan jelas dan disusul dengan bola api biru yang sangat besar dan mngenai Alza, dan dia tiak tertolong lagi.
                “Hah? Tidaakk..! Alza...!” kata salah satu dari mereka bertiga
                “Sial, Alza.. “ Yuga berteriak
                “Jadi kalian jelmaan daari Eldra, Lanios dan Electra, mengesankan sekali, kini kekuatan mereka tak sebanding denganku” Kata Naga yang tiba-tiba menyerang tadi
                “kalian lihat? Dia itu sok kuat, padahal aslinya lemah” Yuga meremehkan
                “Kau benar, kita akn menghabisinya dalam sekali serang, begini, Yuga kau gunakan kekuatan Lanios untuk membekukan tubuhnya , lalu aku akn mencairkanya dengan kekuatan Eldra dan terahir Diar kau serang dia dengan Petir Electra, karena menurut buku yang ku baca, air mudah untuk mengalirkan listrik, Yosh! Sekarang lah saatnya” Felo menjelaskan lalu memebri aba-aba
                “MISSHON KAISHI” serentak mereka bertiga
                Rencana berhasil, dan benar saja, Naga itu hangus tersambar petir Electra dan sasaran mereka tinggal Shilentrine dan Lingkar Sihir itu.
                “Jadi itu Shilentrine? Mahluk macam apa dia? Gak keren banget?” lagi-lagi Yuga mulai berulah
                “Udahlah Yuga, jangan gila deh ah, ngga manusia ngga jadi naga, sama aja gilanya lu” Diar membalas Yuga.
                “Kelihatanya bakalan susah nih, tapi kita sudah berjanji akan mengahiri semua ini dengan keren dan pulang bersaama” Felo memberikan semangat
                “Untuk yang terahir kalinya menggunakan kekuatan Naga ini secara langsung dari tubuh kita ini” Dira menambahkan
                “Yap, Untuk yang Terahir kalinya... Felo, Diar, mari kita musnahkan mahluk jelek itu, melihatnya saja sudah embuatku stress” Yuga juga menambhakn
                Pertarungan antara merekapun di mulai, setelah berjam-jam bertarung tanpa henti mereka ulai kuwalahan enghadapi Shilentrine hingga hari mulai beranjak sore. Dan di saat itu juga bisikan terdengaar oleh Felo.
                “Felo, ini aku Eldra, aku akan memberi tahumu kalau kelemahan Shilentrine ada pada tongkatnya, Shilntrine tanpa tongkatnya ia bukan apa-apa” Elder membisikan dalam pikiran Felo
                Lalu mereka mencoba menyerang tongkat Shilentrine dan ternyata benar setelah ia terpisah dengan tongkatnya, Shlntrine bukan maslah lagi, sekarang tugsa terhair mereka adalah menyegel kekuatan naga ke dalam Senjata Pusaka yang mereka bawa.
                “Felo, Diar, Yuga, kalian akan tetap bisa menggunakan kekuatan kami selama kalian memegang senjata itu, jadi toong simpanlah baik-baik senjata kalian itu, aku yakin suatu saat kalian pasti akan membutuhkanya kembali” kata ketiga Naga legendaris itu sebelum berpisah dengan  Felo dan yang lainya.
                “Iya Eldra, aku akan menyimpanya dengan baik” jawab Felo
                “Ahirnya kita menyelesaikanya, Naga dan manusia bisa hidup dengan damai kembali” tambah Yuga
                “kita memang menyelesaikanya tapi, tadi kalian bilang akan menyelesaikanya dengan keren? Dimana sisi kerenya coba?” Diar agak protes
                “Kita memang menyelesaikanya denagn keren kok, Lihat itu Diar dari tempat setinggi ini, apakah kau melihat matahari senja? Itulah sisi kerenya, kita menyelasikanya tepat di saat pemandangan indah ini terjadi” jawab Felo
                “Wah, kau benar Felo, ini memang indah... “
                Bangsa manusia dan Naga sudah kembali berdamai, mereka bertiga pun kembali di terima di kampung halaman mereka kembali.
THE END
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau masih ada kekurangan / salah tulis alias Typo bisa langsung comment aja.  
Created By : Fatih Hikam Al Hawarismi.
 
Note :
Misshon Kaishi : It's Japanese for "Mission Start"  

Story Inspiration form :
- Starcraft 2 : Heart of The Swarm
- Breath of Fire IV
- JKT48 - Yuuhi wo Miteiruka?

NEXT : 
HALF PAST NAGA II
Sneyder Story : Emperor of Seven Swords
(In Game Version) COMINGSOON 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar