Bagian 1 : Ekspedisi Dimulai.
Berawal
di abad pertengahan di tahun 480 M, di mana dunia terbagi menjadi empat wilayah
besar yaitu Temuroth, Seladist, bartovia, dan Uteron. Dalam empat wilayah ini
ras manusia hanya mengusai Bartovia dan Seladist sedangkan siasnya di
kuasai oleh ras Naga, sering terjadi perebutan wilayah antara kedua ras ini,
dan seiring berjalanya waktu setelah penantian bertahun-tahun bangsa manusia
berencana meluncurkan seraangan besar-besarn ke seluruh wilayah Temuroth dan
Uteron dengan maksud untuk memeprluas wilayah dan menekan pergerakan bangsa
Naga.
Matahari
pagi mulai terbit di langit Seladist tepatnya markas besar Seladist tempat
berkumpulnya pasukan utama penyerangan Temuroth, para pasukan memulai aktivitas
pagi mereka, terlihat di sudut lapangan latihan tiga orang pemuda yang
bergabung dalam pasukan utama ini mereka adalah Felo, Yuga, dan Diar. Mereka
sedang latihan smbari bercanda.
“Kau tau Felo? Aku barusaja mengasah pedangku ini, dan hasilnya aku bisa menebang pohon pisang dengan diameter 10 cm dengan sekali tebasan, hahaha..” kata Yuga dengan pede nya.
“hah? Apa hebatnya coba? Cuma pohon pisang mah gampang” balas Felo dengan wajah datar, sedangkan Diar hanya tertawa kecil mendengan ocehan mereka.
Beberapa saat kemudain sesorang memanggil mereka untuk berkumpul, mereka akan membahas rencana penyerangan yang akan dilakukan tiga hari mendatang, dan jendaral pun menjelaskan pembagian team yang ada
“Felo, Yuga, dan Diar kalian masuk ke dalam team D, bersama pasukan D kalian harus menghancurkan tempat lingkaran sihir bangsa Naga, cukup hancurkan ke empat tiang maka lingkaran sihir bangsa Naga akan hilang dan mereka kehilangan sebagian kekuatan. Selaanjutnya, Ken dan Ana kalian masuk team A, bersama teaam A kalian menyerang pusat kekuatan bangsa Naga, kalian akan menyerang setelah team D berhasil menghancurkan lingkaran sihir mereka, selanjutnya team C dan B kalian tahu apa yang harus kalian kerjakan”. Begitulah penjelasan jendaral dalam pembagian tugas.
Tiga hari telah berlalu, hari yang di nanti ahirnya tiba, hari dimana bangsa manusia menyerang besar-besaran pusat bangsa Naga di Temuroth.
“Yosh, ahirnya hari ini tiba juga, tapi kenapa tugas kita cuman... menghancurkan tiang? Gak keren sama sekali?” oceh Yuga dengan nada kecewa.
“sudahalah, syukuri saja daripada tidak dapet tugas sama sekali? Gmn coba? Ntar nangis? Galau? gak bisa tidur? Pengen pulang? Hahaha..” balas Diar dengan sedikit bercanda.
“Udah, jalanin aja, walaupun cuman menghancurkan tiang, tapi kita harus menyelesaikanya dengan keren, iya kan Partner?” bujuk Felo dengan nada sedikit sok keren.
“Okeeh” jawab Yuga dan Diar dengan semangat.
beberapa saat kemudian Felo berkata
“Aku sudah menunggu lama untuk bisa mengatakan ini, Sekaranglah saatnya kita bilang...”
“Misshon Kaishi” jawab mereka bertiga dengan nada semangat, dan dari kejauhan terdengar suara kecil dari salah seorang prajurit
“itu ada apa sih? Brisik banget..”
“Kau tau Felo? Aku barusaja mengasah pedangku ini, dan hasilnya aku bisa menebang pohon pisang dengan diameter 10 cm dengan sekali tebasan, hahaha..” kata Yuga dengan pede nya.
“hah? Apa hebatnya coba? Cuma pohon pisang mah gampang” balas Felo dengan wajah datar, sedangkan Diar hanya tertawa kecil mendengan ocehan mereka.
Beberapa saat kemudain sesorang memanggil mereka untuk berkumpul, mereka akan membahas rencana penyerangan yang akan dilakukan tiga hari mendatang, dan jendaral pun menjelaskan pembagian team yang ada
“Felo, Yuga, dan Diar kalian masuk ke dalam team D, bersama pasukan D kalian harus menghancurkan tempat lingkaran sihir bangsa Naga, cukup hancurkan ke empat tiang maka lingkaran sihir bangsa Naga akan hilang dan mereka kehilangan sebagian kekuatan. Selaanjutnya, Ken dan Ana kalian masuk team A, bersama teaam A kalian menyerang pusat kekuatan bangsa Naga, kalian akan menyerang setelah team D berhasil menghancurkan lingkaran sihir mereka, selanjutnya team C dan B kalian tahu apa yang harus kalian kerjakan”. Begitulah penjelasan jendaral dalam pembagian tugas.
Tiga hari telah berlalu, hari yang di nanti ahirnya tiba, hari dimana bangsa manusia menyerang besar-besaran pusat bangsa Naga di Temuroth.
“Yosh, ahirnya hari ini tiba juga, tapi kenapa tugas kita cuman... menghancurkan tiang? Gak keren sama sekali?” oceh Yuga dengan nada kecewa.
“sudahalah, syukuri saja daripada tidak dapet tugas sama sekali? Gmn coba? Ntar nangis? Galau? gak bisa tidur? Pengen pulang? Hahaha..” balas Diar dengan sedikit bercanda.
“Udah, jalanin aja, walaupun cuman menghancurkan tiang, tapi kita harus menyelesaikanya dengan keren, iya kan Partner?” bujuk Felo dengan nada sedikit sok keren.
“Okeeh” jawab Yuga dan Diar dengan semangat.
beberapa saat kemudian Felo berkata
“Aku sudah menunggu lama untuk bisa mengatakan ini, Sekaranglah saatnya kita bilang...”
“Misshon Kaishi” jawab mereka bertiga dengan nada semangat, dan dari kejauhan terdengar suara kecil dari salah seorang prajurit
“itu ada apa sih? Brisik banget..”
Bagian 2 : Lingkar Sihir Itu Memiliki Warna yang Berbeda
Tak lama kemudian Jendral memerntahkan pasukan untuk memulai ekspedisi semua team menuju posisi mereka, dan di team D terlihat Felo dan yang lainya mengendarai kuda menuju pusat lingkar sihir ras Naga di bagian Temuroth.
“Felo,
Yuga, Diar, dan Rika kalian yang akan menghancurkan tiang-tiang sihir itu,
pastikan tiang sihir itu hancur dalam sekali serang, karena yang kudengar tiang
itu tidak terlalu keras jadi aku yakin kalian bisa melakukan itu, aku dan yang
lainya akan membuka jalan untuk kalian, dan 6 orang di belakang kalian akan ku
tugaskan untuk melindungi kalian sampai di lingkaran sihir.” Kata kapten team D
membagi tugas sembrai mengendarai kuda-nya.
Setelah
berkendara sehrian mereka belum juga
sampai di tempat tujuan, dan merekapun memutuskan untuk ber istirahat semalam
berhubung hari sudah mulai gelap.
“Rika, kamu kenapa? Takut ya?”
tanya Diar sewaktu ber istirahat.
“entahlah, perasaanku mengatakan
akan ada hal mengerikan yang akan terjadi” jawab Rika
“sudahlah itu hanya perasaanmu saja, mungkin kamu perlu istirahat” kata Dira dengan sedikit senyum dengan maksud mencoba menghibur rika.
“sudahlah itu hanya perasaanmu saja, mungkin kamu perlu istirahat” kata Dira dengan sedikit senyum dengan maksud mencoba menghibur rika.
“Jangan
hawatir Rika, kita pasti akan pulang bersama, dan di smbut oleh warga Seladist,
aku yakin itu.” Hibur Yuga.
“em,
aku juga berharap begitu, dan semoga saja begitu” balas rika dengan senyum
kecil.
“Besok
kita akan kembali berangkat setelah fajar tiba, jadi kalian cobalah untuk
istirahat, apapun itu, besok pasti akan menjadi hari yang melelahkan.” Kata
felo mencoba menasehati.
Setelah
Felo menyuruh mereka untuk tidur ahirnya pun mereka menuju tempat tidur
masing-masing, dan hanya Yuga yang masih bingung mau tidur dimana, tetapi
ahirnya dia pun tahu apa yang harus ia lakukan.
Pagi
pun tiba, pasukan bersiap melnjutkan perjalanan dan setelah tigapuluh menit,
perjalanan pun dilanjutkan, tak lama kemudian mereka sampai di wilayah Lingkar
Sihir berada, aneh sekali, tidak ada satupun Naga yang menjaga tempat itu
merekapun leluasa untuk menyerang Lingkar sihir yang berada di tengah tanah
lapang itu, namun tiba-tiba terjadi gempa dan dari langit berjatuhan bola api
dari Naga yang bterebangan, tak di duga seekor Naga datang dari bawah tanah
tepat di bawah Rika berada, jelas Rika tidak ter selamatkan lagi.
“Hah?
Rika, Rikaaaa....” Teriak Diar melihat temanya terbunuh akibat serngan Naga
itu.
“Felo,
Kadal itu, baru saja membunuh Rika.” Kata Yuga pada Felo
“Aku
tahu itu, dan sekarang aku yang akan membunuhnya” kata Felo dengan waajah penuh
kesal dan amarah campur aduk.
“Felo
hentikan, fokuslah pada tugas mu, kita sudah kehilngan cukup banyak pasukan
gara-gara serangan dari langit, dan misi ini jangan sampai gagal, jangan sampai
pasukan yang gugur terbunuh sia-sia, jika bukan kalian bertiga siapa lagi yang
akan menghancurkan tiang itu dan membuat mereka lebih lemah, jadi ku mohon,
lakukan tugasmu sekarang.!” Kata kapten
team D membujuk Felo.
“Benar
kata kapten, kita harus segera menghancurkan Lingkar Sihir itu, karena pasukan
team A sudah menunggu,” tambah Dira memotivasi Felo
“Felo...
Bukankah kita sudah berjanji akan menyelasikan misi ini dengan Keren? Karena itu
jangan kau ingkari janjimu dengan terbunuh dsini, dan bukankah kita juga sudah
berjanji akan kembali bersama?” kata Yuga dengan penuh percaya diri
“... iya,
kalian benar, Yosh! Yuga, Diar, ini saatnya kita bilang”
“MISSHON
KAISHI..!”
Setelah
mereka mendapatkan semngat mereka kembali, mereka mencoba mendekati Lingkar
Sihir, kesulitan, kwalahan, yah, itulah yang mereka rasakan akibat hujan api
serangan Naga dari langit.
“Felo awas!
Ada bola api besar menuju ke arahmu” teriak Yuga memberi peringatan
Bola
api besar itu pun jatuh di belakang mereka dan membuat mereka ter pental dan
masuk ke dalam Lingkar sihir, dan kekuatan Lingkar Sihir itu masuk ke dalam
tubuh mereka bertiga, karena kekuatan itu masuk ke dalam tubuh mereka bertiga,
Lingkar sihir itu pun menghilang dan membuat para Naga menjadi lebih lemah.
Cahaya putih di sekaliling lingkaran sihir kaluar menjulang ke angkasa selama
beberapa menit dan selama itulah seluruh Naga kehilangan kendali atas diri
mereka dan disisi lain pada saat Naga kehilangan kendali team A yang sudah siap
menyerang pun memulai aksi mereka.
Pasukan
Naga di seluruh Temuroth pun melarikan diri ke Uteron dan sebagian wilayah
Temuroth berhasil di kuasai oleh bangsa manusia, namun ketiga anak yang masuk
ke dalam Lingkar Sihir kini telah kembali dan dengan bentuk yang berbeda,
ternyata ketiga anak itu telah menyerap seluruh kekuatan sihir yang ada di
Lingkar Sihir Naga Temuroth dimana lingkar sihir itu memiliki tiga kekuatan
Naga lgendaris yaitu Eldra, Lanios, dan Electra dan kekuatan ketiga naga itu
dimiliki oleh Felo, Yuga dan Diar.
“Apa..
apa yang terjadi? Ada apa ini?” kata Felo setngah sadar.
“kalian
berdua, lihat tubuhmu” kata Yuga, tercengang melihat pergantian wujud mereka.
Mereka bertiga sudah menjadi
setengah Naga, tubuh setengah naga ini terbentuk karena mereka meiliki dasar
tubuh manusia dan di tambah dengan kekuatan Naga yang berasal dari Lingkaran
Sihir itu, pergantian wujud yang mereka alami ahirnya di ketahui oleh kedua bangsa
Manusia dan Naga, seluruh Naga di Temuroth lebih memilih untuk tunduk pada
mereka bertiga karena para Naga itu beranggapan mereka adalah jelmaan dari
ketiga Naga legendaris itu. Dari pihak manusia, mereka juga tidak tinggal diam,
mereka justru berfikir ini akn menjadi ancaman bagi bangsa manusia maka atasan
tertinggi bangsa manusia lebih memilih untuk mengeliminasi mereka bersama para
Naga yang lainya. Karena inilah mereka harus memiih jalan mereka sendiri mereka
tidak bisa bersama para Naga yang pernah menghancurkan kampung halaman mereka,
tetapi bangsa manusia sudah tidak menerima kehadiran mereka.
Bagian 3 : Apa yang Harus Aku Lakukan
“Felo
apa yang harus kita lakukan? Kita gak mungkin kembali dengan keadaan seperti
ini” kata Diar mengeluh
Tak
lama kemudian teredengar suara yang semula lirih semakin membesar
“Tuan
Eldra.. “
“Tuan
Lanios.. “
“Putri
Electra.. “
Suara-suara
itu mereka dengar berulang kali dan semakin jelas, tak disangka ternyata sebagian
Naga berkupmpul memanggil mereka, dan salah seorang setngah naga beranama Alza uncul dan menjelas apa yang sebenarnya
terjadi.
“jadi
jika kita ingin kembali ke wujud asli kita harus bisa mendapatkan senjata
pusaka yang berda di negri Manusia?” kata Felo memastikan
“jika
memang kau tau sejak awal kenapa kau tidak melakukan semua itu? Mulai dari
mendapatkan senjata pusaka dan menyegel kekuaan ini di lingkar Sihir Ueteron?”
tanya Yuga meminta penjelasan.
“Aku
hanya tidak ingin mengganggu penduduk Seldaist maupun Bartovia, lagipula
kekuatan yang ku miliki tidak sebesar yang kalian miliki” jawab Alza.
“aku
punya ide, aku tahu bagaimana caranya agar kita dapat mendapatkan senjata
pusaka itu tanpa harus mengganggu warha manusia” kata Yuga.
“ah?
Apa itu?” taya Felo penasaran
“kita harus
membuat serangan pasukan brikutnya yang menyerang wilayah Naga menjadi kalah, dengan
begitu mereka terpaksa mengeluarkan pasukan Elit yang memakai senjata Pusaka,
pada saat mereka mengeluarkan senjata pusaka kita harus bisa merebutnya.” Jelas
Yuga.
“Ga ada
salahnya di coba” kata Diar dengan sedikit senyum seperti biasanya.
“kalau
begitu partner, saatnya kita bilang... ” Felo memberi aba-aba untuk
menyemangati
“MISSHON
KAISHI..!”
Felo dengan kekuatan elemen api dari Eldra,
Yuga dengan kekuatan elemen es Lanios, dan Diar dengan kekuatan elemen petir
dari Electra mereka menjalankan misi mereka, dan mereka pun terbang menuju
titik penyerangan brikutnya, mereka memberitahu seluruh naga yang mengikuti
perintahnya untuk menghadang pasuka manusia di tempat yang telah ditentukan.
Setelah beberapa hari pasukan manusia datang dan tidak ada satupun dari mereka
yang berhasil menembus pertahanan yang ada walaupun para Naga sudah lebih lemah
dari sebelumnya, setelah serngan terahir manusia mulai hawatir dan benar-benar
curiga bahwa Felo dan yang lainya memang serius membela para Naga, tak lama
kemudian Alza melaporkan pada Felo bahwa bangsa manusia sudah menyiapkan
pasukan Elit untuk menyerang sisa Naga Temuroth.
“Ahirnya
mereka mengeluarkan senjata itu juga” kata Yuga dengan gembira.
Keesokan
harinya pasukan elit tiba, dan kali ini mereka bertiga harus terlibat dalam
pertarungan ini, pasukan elit terkejut melihat
Felo dan yang lainya berada di pihak Naga. Pasukan elit jarang terlibat
dalam pertempuran jadi mereka belum mengetahui informasi sebenarnya tentang
Felo, Yuga, dan Diar.
“Penghianat...!
mereka tidak bisa di maafkan, segera habisi mereka dan kita kuasai wilayah
Temuroth” kata pemipin pasukan elit dengan penuh amarah.
“Alza
kaburkan penglihatan mereka dengan nafa api para Naga, dankau suruh beberapa
Naga untuk mengalihkan perhatian mereka, di saat mereka lengah aku akan
mengabil senjata mereka, aku juga akan mengambilkan satu untukmu.” Kata Felo
memberi perintah
“Kau
tidak perlu melakukan smua itu Felo, aku senang bisa membantumu, lagipula aku
suka dengan tubuh ini” Alza menolak tawaran Felo.
“terserahlah..
sebaiknya kita cepat slesaikan ini” Felo tidak mau menunggu lama.
Pasukan
Elit terpecah dan senjata pusaka berhasil di rebut, senjata itu terdiri tiga
pedang dan 2 Crossbow masing-masing dari mereka ber tiga mendapat satu dari
total lima unit yang di bawa, Felo dan Yuga mendapat pedang sedaangkan Diar
mendapat Crossbow, namun keberhasilan harus dibayar dengan hilangnya duapuluh
persen Naga yang mendukung tindakan mereka.
“Ahirnya
kita mendapatkan senjata pusaka ini, sekarang kita hanya perlu membawanya ke
Lingkar Sihir yang berada di Uteron, dan kita akn melakukanya besok, malam ini
kita ber isitirahat dulu disini” kata Felo
“Diluar
dugaanku mereka itu kuat sekali” Yuga mengeluh.
“hahaha..
sudahlah, kenyatanya tidak apa-apa kok” Diar menghibur
“tetap saja
banyak Naga yang tewas gara-gara mereka” Yuga kembali mengeluh
“crewet..!,
udah tidur sono, brisik tau” Felo marah, gara-gara Yuga banyak omong.
Bagian 4 : Apakah Kau Melihat Matahari Senja
“Felo... Felo... Felo.. “ suara
asing terdengar memanggil Felo
“Siapa
itu? Siapa yang memaanggilku?” Felo bingung
“Aku..
Aku Eldra, “ suaraa asing memperkenalkan dirinya
“Eldra?
Ini dimana?” Felo masih bingung
“Kau
ada di dalam mimpimu, aku masuk ke dalam mimpimu, karena ada yang harus ku
ceritakan kepadamu, menegenai masalah yang sedang kau hadapi” sekilas kata
Eldra
“Apa?
Apa yang harus ku ketahui?” Felo bertanya-tanya
“Sebenarnya
ratusan tahun lalu, Naga dan manusia hidup berdampingan dengan damai, tetapi
setelah Shilentrine datang dan berusaha mengusai seluruh ras Naga semua Naga
menjadi di luar kendaliku dan enyerang manusia, dan kemudian ia menyegelku di
dalam Lingkar Sihir yang telah kalian hancurkan itu.” Eldra menjelaskan.
“Siapa
itu Shilentrine dan apa yang harus aku lakukan untuk menghentikanya?” Felo
bertanya kembali.
“Shilentrine
adalah penyihir gelap yang berasal dari Benua Tersembunyi, benuanya gak penting
yang jelas kalian harus menghentikanya, agar Naga dan Manusia bisa hidup
bersama kembali. Jadi sebelum kalian menyegel kekuatanku, gunakanlah untuk
mnghentikan Shilentrine dan berikan keuatanku pada senjata kalian” jelas Eldra
Hari
pun berganti, Felo dan yang lainya terbangun dari tidur, di saat itu pula ia
memanggil rekanya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
“jadi
semua ini ulah Shilntrine? Kita harus segera menghentikan dia sebelum menambah
kekacauan di wilayah kita” Yuga berkata dengan penuh amarah.
Tanpa
berfikir panjang mereka berempat, Felo, Yuga, Diar, Alza, dan Naga-naga yang
lain mulai terbang dan berangkat ke wilayah Uteron, sembari menuju tempat
tujuan mereka membagi tugas, mereka menyuruh Naga-naga yang lain untuk membantu
manusia menyerang wilayah uteron guna mengalihakn perhatian Naga-naga yang di
kendalikan oleh Shilentrine dan agar mereka ber empat leluasa mengalahkan
Shilentrine.
“Sepertinya
itu adalah Lingkar Sihir di wilayah Uteron ini” Yuga melihatnya.
“Sudah
dekat, tapi, itu berada di perbukitan yang tinggi, kelihatnya kita bisa melihat
ke berbagi arah jika berada di situ” Diar menambahkan.
“Pantas
saja Shilentrine memilih tempat itu, agar ia dapat mengawasi seluruh Naga
dengan mudah” Yuga kembali menambahakan.
“Menjauhlah
kalian dari tempat ini...!” Suara tak terduga tiba-tiba terdengar dengan jelas
dan disusul dengan bola api biru yang sangat besar dan mngenai Alza, dan dia
tiak tertolong lagi.
“Hah?
Tidaakk..! Alza...!” kata salah satu dari mereka bertiga
“Sial,
Alza.. “ Yuga berteriak
“Jadi
kalian jelmaan daari Eldra, Lanios dan Electra, mengesankan sekali, kini
kekuatan mereka tak sebanding denganku” Kata Naga yang tiba-tiba menyerang tadi
“kalian
lihat? Dia itu sok kuat, padahal aslinya lemah” Yuga meremehkan
“Kau
benar, kita akn menghabisinya dalam sekali serang, begini, Yuga kau gunakan
kekuatan Lanios untuk membekukan tubuhnya , lalu aku akn mencairkanya dengan
kekuatan Eldra dan terahir Diar kau serang dia dengan Petir Electra, karena
menurut buku yang ku baca, air mudah untuk mengalirkan listrik, Yosh! Sekarang
lah saatnya” Felo menjelaskan lalu memebri aba-aba
“MISSHON
KAISHI” serentak mereka bertiga
Rencana
berhasil, dan benar saja, Naga itu hangus tersambar petir Electra dan sasaran
mereka tinggal Shilentrine dan Lingkar Sihir itu.
“Jadi
itu Shilentrine? Mahluk macam apa dia? Gak keren banget?” lagi-lagi Yuga mulai
berulah
“Udahlah
Yuga, jangan gila deh ah, ngga manusia ngga jadi naga, sama aja gilanya lu”
Diar membalas Yuga.
“Kelihatanya
bakalan susah nih, tapi kita sudah berjanji akan mengahiri semua ini dengan
keren dan pulang bersaama” Felo memberikan semangat
“Untuk
yang terahir kalinya menggunakan kekuatan Naga ini secara langsung dari tubuh
kita ini” Dira menambahkan
“Yap,
Untuk yang Terahir kalinya... Felo, Diar, mari kita musnahkan mahluk jelek itu,
melihatnya saja sudah embuatku stress” Yuga juga menambhakn
Pertarungan
antara merekapun di mulai, setelah berjam-jam bertarung tanpa henti mereka ulai
kuwalahan enghadapi Shilentrine hingga hari mulai beranjak sore. Dan di saat
itu juga bisikan terdengaar oleh Felo.
“Felo,
ini aku Eldra, aku akan memberi tahumu kalau kelemahan Shilentrine ada pada
tongkatnya, Shilntrine tanpa tongkatnya ia bukan apa-apa” Elder membisikan
dalam pikiran Felo
Lalu
mereka mencoba menyerang tongkat Shilentrine dan ternyata benar setelah ia
terpisah dengan tongkatnya, Shlntrine bukan maslah lagi, sekarang tugsa terhair
mereka adalah menyegel kekuatan naga ke dalam Senjata Pusaka yang mereka bawa.
“Felo,
Diar, Yuga, kalian akan tetap bisa menggunakan kekuatan kami selama kalian
memegang senjata itu, jadi toong simpanlah baik-baik senjata kalian itu, aku
yakin suatu saat kalian pasti akan membutuhkanya kembali” kata ketiga Naga
legendaris itu sebelum berpisah dengan
Felo dan yang lainya.
“Iya
Eldra, aku akan menyimpanya dengan baik” jawab Felo
“Ahirnya
kita menyelesaikanya, Naga dan manusia bisa hidup dengan damai kembali” tambah
Yuga
“kita
memang menyelesaikanya tapi, tadi kalian bilang akan menyelesaikanya dengan
keren? Dimana sisi kerenya coba?” Diar agak protes
“Kita
memang menyelesaikanya denagn keren kok, Lihat itu Diar dari tempat setinggi
ini, apakah kau melihat matahari senja? Itulah sisi kerenya, kita
menyelasikanya tepat di saat pemandangan indah ini terjadi” jawab Felo
“Wah,
kau benar Felo, ini memang indah... “
Bangsa
manusia dan Naga sudah kembali berdamai, mereka bertiga pun kembali di terima
di kampung halaman mereka kembali.
THE END
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalau masih ada kekurangan / salah tulis alias Typo bisa langsung comment aja.
Created By : Fatih Hikam Al Hawarismi.
Note :
Misshon Kaishi : It's Japanese for "Mission Start"
Story Inspiration form :
- Starcraft 2 : Heart of The Swarm
- Breath of Fire IV
- Breath of Fire IV
- JKT48 - Yuuhi wo Miteiruka?
NEXT :
HALF PAST NAGA II
Sneyder Story : Emperor of Seven Swords
(In Game Version) COMINGSOON
NEXT :
HALF PAST NAGA II
Sneyder Story : Emperor of Seven Swords
(In Game Version) COMINGSOON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar